Dialog Kerukunan Umat Intern Beragama, Kemenag Demak Ajak Masyarakat Rawat Harmoni

Humas – Seksi Bimbingan Masyarakat (Bimas) Islam Kantor Kemenag Kabupaten Demak menggelar Dialog Kerukunan Intern Umat Beragama, sebagai upaya memperkuat keharmonisan di tengah masyarakat. Kegiatan digelar di Caffe D’Cello Karangtengah, pada Senin (27/10/2025) pagi.

Kepala Kantor Kemenag Demak, Taufiqur Rahman, dalam sambutannya saat membuka kegiatan menegaskan bahwa pengelolaan paham keagamaan secara bijak menjadi kunci utama dalam mencegah perpecahan di tubuh umat beragama.

Menurutnya, fanatisme berlebihan terhadap kelompok tertentu dan klaim kebenaran tunggal sering kali menjadi akar persoalan yang menajamkan perbedaan di kalangan umat. “Saat ini, justru lebih banyak muncul konflik internal dibanding konflik antarumat beragama,” jelasnya.

“Ketika seseorang terlalu fanatik terhadap kelompoknya dan menganggap hanya dirinya yang benar, maka akan mudah menyalahkan pihak lain yang berbeda pandangan,” imbuhnya.

Baca Juga :

Serah Terima Jabatan Empat Kepala KUA, Kepala Kemenag Harapkan Layanan Lebih Baik

Taufiq pun mengajak seluruh peserta untuk menumbuhkan sikap toleran dan mengelola perbedaan sebagai kekayaan bersama, sejatinya manusia memang diciptakan berbeda untuk melahirkan keberagaman, oleh karena itu Ia mengajak para peserta untuk meningkatkan toleransi dan Kelola perbedaan dengan bijak demi mewujudkan kerukunan serta perdamaian.

Sementara itu, Ketua panitia sekaligus Kasi Bimas Islam, Ali Mustofa, dalam laporannya menyampaikan bahwa kegiatan ini digelar untuk menjaga dan memperkokoh hubungan baik di internal umat beragama.

“Kerukunan adalah rahmat yang harus dijaga sebaik mungkin agar tidak menimbulkan konflik berkepanjangan,” ungkap Ali Mustofa.

Baca Juga :

157 Guru PAI Kemenag Demak Ikuti Sosialisasi Zakat: Tingkatkan Kepedulian dan Keberkahan

Dalam kegiatan itu, Kemenag melibatkan para penyuluh agama Islam sebagai peserta, dan dihadiri Ketua MUI KH. Ghozali Ihsan serta Ketua FKUB Abdullah Syifa’. Dialog ini diharapkan menjadi momentum penting bagi Kemenag Demak untuk memperkuat komitmen moderasi beragama serta mempererat jalinan ukhuwah di tengah masyarakat yang majemuk.