Pengajian Dalam Rangka Haul ke-523 Sultan Fattah, Kepala Kemenag Demak Jelaskan Surya Majapahit

Demak (Humas) – Ribuan jamaah memadati Alun-Alun Demak pada Rabu malam (3/12/2025) dalam rangka pengajian peringatan haul ke-523 Sultan Fattah. Acara berlangsung khidmat dengan kehadiran para tokoh dalam peringatan haul sang pendiri Kesultanan Demak. Diantaranya Bupati Demak Eisti’anah bersama jajaran Forkopimda, kepala OPD, Kepala Kantor Kemenag Demak Taufiqur Rahman beserta pejabat utama, serta Rois Syuriah PCNU Demak KH. Zaenal Arifin Makhsum.

Pada kesempatan tersebut, Kepala Kantor Kemenag Demak Taufiqur Rahman yang membacakan manaqib Sultan Fattah menyampaikan penjelasan mendalam tentang filosofi sistem pemerintahan pada masa Sultan Fattah. Ia menjelaskan bahwa sistem tersebut terinspirasi dari simbol Kerajaan Majapahit, yakni Surya Majapahit, yang menggambarkan delapan prinsip kepemimpinan Raden Fattah.

“Delapan prinsip tersebut meliputi menjunjung tinggi kebenaran dan keadilan, menghargai sesama, menghargai hak orang lain, bermusyawarah dalam urusan masyarakat, peduli kebutuhan umat, memelihara ibadah umat, mengangkat harkat dan martabat masyarakat, serta menjalankan prinsip amar ma’ruf nahi munkar.” Jelas Taufiq.

Sementara itu, Bupati Eisti’anah dalam sambutannya menyampaikan apresiasi kepada Takmir Masjid Agung Demak yang menghadirkan berbagai inovasi dalam penyelenggaraan haul tahun ini. Ia menegaskan bahwa haul Sultan Fattah bukan hanya kegiatan ritual, tetapi juga momentum memperkuat sinergi dengan pemerintah daerah dalam meneruskan perjuangan yang diwariskan Sultan Fattah.

Bupati juga mengajak seluruh masyarakat Demak untuk terus menjaga nilai-nilai luhur yang telah diletakkan oleh Sultan Fattah, baik dalam aspek pemerintahan, budaya, maupun kehidupan sosial keagamaan. Menurutnya, semangat perjuangan tersebut harus menjadi pondasi dalam membangun Demak yang religius, berkarakter, dan berkemajuan.

Haul tahun ini juga menghadirkan rangkaian acara yang meriah namun tetap sarat nilai religius. Majelis Sholawat Gandrung Nabi di bawah pimpinan Gus Zaman Asekal memulai acara dengan lantunan sholawat yang menggugah hati. Setelah itu, sebagai penutup acara KH. Zulfa Mustofa memberikan mauidhoh hasanah.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Artikel Serupa