Demak (Humas) – MAN Demak menjadi tuan rumah pelaksanaan kegiatan penguatan kurikulum berbasis cinta pada Kamis (20/11/2025). Acara ini dihadiri 23 Kepala Madrasah Aliyah se-KKM MA 02 Demak serta guru-guru MAN Demak dengan tujuan memperkuat pemahaman dan implementasi pendidikan yang menanamkan nilai karakter, empati, dan kemanusiaan di madrasah.
Kegiatan resmi dibuka oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Demak, Taufiqur Rahman. Dalam suasana hangat dan penuh refleksi, Taufiq mengajak para peserta untuk melihat kembali esensi pendidikan sebagai proses memanusiakan manusia. Ia menekankan bahwa pendidikan berbasis cinta harus menjadi ruh yang menghidupkan seluruh aktivitas pembelajaran di madrasah.
“Lima tujuan utama diturunkannya agama ke bumi, yaitu memelihara agama, menjaga jiwa agar tidak mudah mencelakakan orang lain, menjaga akal, menjaga keturunan, serta menjaga harta. Lima prinsip dasar tersebut hanya dapat hidup dalam diri manusia apabila dilandasi oleh cinta.” Jelas Taufiq.
Ia kemudian mengaitkan nilai cinta dengan peran guru sebagai penggerak pendidikan. Menurut Taufiq, cinta memungkinkan seseorang melihat hal-hal positif, menumbuhkan apresiasi, dan membuat kita selalu mengingat serta menyebut apa yang kita cintai. “Karena itu, guru sangat perlu mendasari kehidupan di madrasah dengan cinta, baik cinta kepada madrasah maupun kepada peserta didiknya,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala MAN Demak, Nur Kamsan, dalam laporannya menyampaikan bahwa program ini dilaksanakan sebagai upaya mendorong madrasah aliyah di KKM MA 02 untuk dapat mengimplementasikan kurikulum cinta secara konkret. Menurutnya, kurikulum ini bukan hanya konsep, tetapi harus masuk dalam praktik pembelajaran dan budaya madrasah sehari-hari.
Nur Kamsan menjelaskan bahwa kurikulum berbasis cinta diyakini mampu membentuk peserta didik yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga memiliki sensitivitas sosial, empati, dan karakter yang kuat.
Kegiatan ini mendapat perhatian dan respons positif dari para peserta. Diharapkan kurikulum berbasis cinta merupakan pendekatan yang relevan dan dibutuhkan di tengah tantangan pendidikan modern. Dengan implementasi yang tepat, diharapkan kurikulum ini menjadi langkah penting dalam membangun generasi madrasah yang cerdas, berkarakter, dan berjiwa kemanusiaan tinggi.